Apa Gejala Anjing Apa Bila Cacingan?

Apa gejala anjing apa bila cacingan: Cacingan merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada anjing, terutama pada anakan atau anjing yang belum divaksinasi dan tidak mendapatkan perawatan rutin. Banyak pemilik anjing mungkin tidak menyadari bahwa hewan peliharaan mereka terkena cacingan karena gejalanya sering kali tidak terlalu mencolok. Namun, jika tidak ditangani, cacingan dapat berdampak serius pada kesehatan anjing. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa gejala anjing apa bila cacingan, jenis cacing yang sering menyerang, dan bagaimana cara mencegah serta mengobatinya.

Jenis-Jenis Cacing pada Anjing

bagaimana mengetahui anjing cacingan
sumber: anjing cacingan: tanda yang harus diwaspadai (camylla battani/unsplash)

Sebelum memahami gejala cacingan pada anjing, penting untuk mengetahui jenis-jenis cacing yang biasa menyerang anjing. Setiap jenis cacing memiliki cara penularan dan gejala yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis cacing yang umum ditemukan pada anjing:

  • Cacing gelang (Roundworm): Cacing ini adalah jenis cacing yang paling umum ditemukan pada anjing, terutama pada anak anjing. Cacing gelang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan pertumbuhan pada anjing muda.
  • Cacing pita (Tapeworm): Cacing ini biasanya menempel di usus halus anjing dan dapat tumbuh hingga beberapa meter panjangnya. Mereka biasanya disebabkan oleh anjing yang menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita.
  • Cacing tambang (Hookworm): Cacing tambang ini berukuran sangat kecil, tetapi dapat menyebabkan kerusakan besar pada anjing. Mereka menggigit dinding usus dan menghisap darah, menyebabkan anemia dan masalah kesehatan lainnya.
  • Cacing cambuk (Whipworm): Cacing ini hidup di usus besar anjing dan dapat menyebabkan diare kronis dan penurunan berat badan.
  • Cacing jantung (Heartworm): Cacing ini ditularkan melalui gigitan nyamuk dan dapat tumbuh di dalam jantung serta paru-paru anjing. Cacing jantung dapat mengancam nyawa jika tidak diobati.

Gejala-Gejala Cacingan pada Anjing

perut buncit pada anjing cacingan
sumber: anjing kehilangan berat badan karena cacingan (daniel sandoval/unsplash)

Cacingan pada anjing dapat menunjukkan berbagai gejala, tergantung pada jenis cacing yang menginfeksi serta seberapa parah infeksinya. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai:

  • Perubahan Nafsu Makan: Anjing yang cacingan mungkin menunjukkan perubahan nafsu makan yang drastis. Beberapa anjing akan kehilangan nafsu makan dan menjadi kurang aktif, sementara yang lain mungkin justru mengalami peningkatan nafsu makan. Hal ini terjadi karena cacing dapat menyebabkan ketidaknyamanan di perut atau mencuri nutrisi dari makanan yang dimakan anjing.
  • Perut Buncit: Perut yang buncit atau membesar sering kali menjadi tanda cacingan pada anak anjing. Cacing gelang, khususnya, dapat menyebabkan perut anak anjing menjadi buncit karena mereka berkembang biak dan hidup di usus anjing. Kondisi ini dapat membuat anjing terlihat kurus di bagian tubuh lainnya tetapi memiliki perut yang besar.
  • Penurunan Berat Badan: Meskipun anjing mungkin makan dengan lahap, cacing di dalam tubuh mereka bisa mencuri nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi. Akibatnya, anjing bisa mengalami penurunan berat badan yang drastis. Ini terutama terjadi pada infeksi cacing pita atau cacing tambang.
  • Diare atau Muntah: Diare dan muntah adalah gejala umum cacingan pada anjing. Kotoran anjing yang cacingan mungkin mengandung lendir, darah, atau bahkan potongan cacing. Muntah juga bisa menjadi tanda, terutama jika ada cacing yang keluar melalui muntahan anjing. Gejala ini lebih sering muncul pada infeksi cacing gelang dan cacing cambuk.
  • Kelesuan dan Anemia: Anjing yang terinfeksi cacing tambang atau cacing jantung mungkin menunjukkan gejala anemia, seperti lesu, lemah, dan pucat pada gusi. Cacing tambang menghisap darah anjing, sedangkan cacing jantung mengganggu fungsi jantung dan paru-paru, menyebabkan anjing menjadi cepat lelah dan tidak bersemangat.
  • Gatal atau Iritasi di Area Belakang: Jika anjing terlihat sering menggesek-gesekkan bagian belakang tubuhnya ke lantai atau permukaan lain, ini bisa menjadi tanda adanya cacing pita. Cacing pita bisa menyebabkan iritasi di sekitar anus anjing karena mereka melepaskan segmen tubuh mereka yang berisi telur melalui kotoran anjing.
  • Batuk: Batuk bisa menjadi tanda infeksi cacing jantung atau cacing gelang yang parah. Pada tahap lanjut, cacing jantung dapat menyebabkan batuk yang kronis karena mereka hidup di jantung dan paru-paru anjing. Sedangkan cacing gelang bisa menyebabkan batuk jika larva mereka berpindah ke paru-paru anjing.
  • Rambut Kusam dan Kulit Tidak Sehat: Anjing yang terinfeksi cacing seringkali menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang buruk pada kulit dan bulunya. Bulunya mungkin terlihat kusam, rapuh, atau bahkan rontok. Kulit anjing juga bisa menjadi kering atau menunjukkan tanda-tanda iritasi karena kekurangan nutrisi yang disebabkan oleh cacingan.

Bagaimana Cacingan Ditularkan?

diare pada anjing cacingan
sumber: kotoran anjing mengandung cacing (michael oxendine/unsplash)

Anjing bisa terinfeksi cacing melalui berbagai cara, tergantung pada jenis cacingnya. Berikut adalah beberapa cara penularan umum:

  • Melalui lingkungan: Anak anjing bisa terinfeksi cacing gelang dari ibu mereka selama masa menyusui atau dari lingkungan yang terkontaminasi. Telur cacing yang ada di tanah bisa tertelan saat anjing menjilat bulu atau kaki mereka.
  • Menelan kutu: Anjing yang menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita bisa terkena cacing pita. Hal ini biasanya terjadi saat anjing menggaruk atau menjilati bulunya.
  • Gigitan nyamuk: Cacing jantung ditularkan melalui gigitan nyamuk yang membawa larva cacing jantung. Anjing yang tinggal di daerah dengan populasi nyamuk yang tinggi lebih rentan terhadap infeksi ini.
  • Menggigit atau makan hewan kecil: Anjing yang berburu atau makan hewan kecil seperti tikus bisa terinfeksi cacing cambuk atau cacing tambang.

Pencegahan dan Pengobatan

nafsu makan anjing menurun karena cacingan
sumber: anjing lemas dan tidak berenergi, apakah cacingan (jake qates/unsplash)

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi anjing Anda dari cacingan. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Pemberian Obat Cacing Secara Rutin: Konsultasikan dengan dokter hewan tentang jadwal pemberian obat cacing yang tepat. Obat cacing dapat membantu membunuh cacing yang ada di dalam tubuh anjing dan mencegah infeksi lebih lanjut.
  • Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan tempat tinggal anjing bersih dan bebas dari kotoran anjing lainnya. Buang kotoran anjing secara rutin untuk mencegah penyebaran telur cacing.
  • Kontrol Kutu: Karena cacing pita dapat ditularkan melalui kutu, pastikan untuk mengendalikan infestasi kutu pada anjing dengan menggunakan sampo atau obat kutu.
  • Hindari Memberi Makan Anjing Daging Mentah: Daging mentah dapat mengandung telur cacing yang bisa menginfeksi anjing. Selalu pastikan untuk memasak daging hingga matang sebelum memberikannya kepada anjing.

Jika anjing Anda menunjukkan gejala-gejala cacingan, segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter hewan akan melakukan tes tinja untuk mengidentifikasi jenis cacing yang menginfeksi dan meresepkan obat yang sesuai.

Kesimpulan

Jadi apa gejala anjing apa bila cacingan? Cacingan pada anjing bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan baik. Mengenali gejala-gejala cacingan seperti penurunan berat badan, diare, muntah, atau kelesuan bisa membantu pemilik anjing untuk segera mengambil tindakan. Pencegahan dan perawatan yang tepat, termasuk pemberian obat cacing secara rutin dan menjaga kebersihan lingkungan, sangat penting untuk menjaga kesehatan anjing. Dengan penanganan yang tepat, anjing Anda dapat tetap sehat dan bebas dari cacingan.

Author

  • profile

    Seorang pet lovers yang sudah lama berkecimpung dalam dunia binatang. Saya secara pribadi telah memelihara berbagai jenis satwa mulai dari hewan paling umum seperti anjing, kucing, burung, ikan, hamster, kelinci, dan lain-lainnya, hingga hewan eksotis seperti reptil, serangga, amfibi, dan sebagainya. Saya berharap blog ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk lebih memahami cara merawat hewan peliharaan dan lebih peduli terhadap kelestarian fauna di indonesia maupun dunia.

    View all posts
Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *